Senin, 29 April 2013

SEJARAH YA'ABIDI

Sejarah Singkat YA'ABIDI

Oleh : Jumhudi Sholeh S.Pd.I

YA’ABIDI ( Yayasan Abdi Ilmu Dinul Islam ) berdiri pada tahun 1996 tepatnya pada tanggal 23 April 1996. YA’ABIDI didirikan oleh perseorangan yaitu salah satu tokoh di desa sukadana yang bernama K.Baidlowi, beliau dikenal sebagai ahli hikmah.
Pendirian YA’ABIDI sebenarnya telah direncanakan oleh beliau sejak tahun 1982, sebelum penulis dijadikan menantu oleh beliau, tetapi saat itu hanyalah sebatas pembicaraan mengenai rencana pembangunan gedung bertingkat dan Pondok Pesantren. Mengenai nama saat itu belum sempat dibicarakan.
Pada tahun 1992 setelah penulis pulang dari Pondok Pesantren Al-Islah lasem Rembang Jawa Tengah, penulis mengabdikan diri mengajar di MDA Al-Falah Kertasemaya setelah dzuhur dan mengajar di MI Miftahul Huda Sukadana pada pagi harinya, disamping itu pula penulis ikut dalam kegiatan Jam’iyyah IRMANA ( Ikatan Remaja Masjid Nurul Amien Sukadana) yang dilakukan setiap malam Senin. Berawal dari kegiatan IRMANA inilah gagasan agar dibukanya pendidikan Madrasah Diniyah penulis usulkan kepada Pembina IRMANA yaitu Bpk. Ust.CHAFIDIN, Alhamdulillah apa yang penulis usulkan kepada pembina IRMANA pada waktu itu mendapat respon positif dari beliau juga dari seluruh rekan pengurus dan Anggota IRMANA, akhirnya pada tanggal 25 Juli 1992 telah diputuskan dan sekaligus didaftarkan bahwa di desa sukadana telah berdiri Madrasah Diniyah dengan sistem Salaf dengan enam rombel yang mana MDA NURUL AMIEN dikepalai langsung oleh penulis sendiri. Beranjak dari sanalah kemudian K. Baidlowi ingin membuktikan keinginan atas cita-citanya semenjak tahun 1982 dan dari sini pula cikal bakal berdirinya YA’ABIDI.
Sebelum dimulainya pembangunan, penulis bersama rekan-rekan membuat Panitia kecil yang beranggotakan H. Muhammad, Ja’far Shodiq, dan saudara Bisri S.Ag, untuk merumuskan pendirian Yayasan. Semula Yayasan ini bernama Yayasan Tarwiyatul Qiro’ah ( YATAQI ), tetapi ada sebagian anggota mengusulkan agar dibelakangnya dibubuhi Nurul Amien. Maka berubah menjadi Yayasan Tarwiyatul Qiro’ah Nurul Amien ( YATAQINU ). Mengapa demikian, karena kata Tarwiyah adalah nama kakek Buyut dari penulis dan anggota panitia kecil itu sendiri, sedangkan kata QIRO’AH berarti membaca. Harapan kami, semoga dengan nama ini kelak dikemudian hari anak cucu dari kakek buyut Tarwiyah gemar membaca atau gemar menuntut ilmu, sementara pembubuhan nama Nurul Amien adalah berasal dari kepercayaan pendiri kepada penulis yang dianggapnya telah mampu dalam mengelola pendidikan Madrasah Diniyah Nurul Amien. Semula Yayasan ini berorientasi pada pendidikan Non Formal yaitu Madrasah Diniyah Nurul Amien. Namun setelah diflurkan kepada tokoh masyarakat juga kepada pengurus dan anggota IRMANA, nama itu kurang mendapatkan persetujuan dengan alasan Yayasan harus memakai nama umum jangan memakai nama pribadi seseorang walaupun nama itu diambil dari nama seorang tokoh masyarakat setempat, maka dihapuslah nama Tarwiyatul Qiro’ah dengan cukup memakai nama Nurul Amien. Akhirnya pada hari senin pada tanggal 14 April 1992 Yayasan Nurul Amien oleh Notaris Ny. Hj. Sri Maryati, SH. Resmi telah terdaftar dalam badan hukum Yayasan.
Kemudian pada tahun 1413 H diawal bulan Ramadhan atau tahun 1994 dimulailah pembangunan fisik yang di awali dengan pembuatan cakar ayam (pondasi) yang mengerjakannya adalah anggota IRMANA dengan dibantu para tetangga terdekat. Menjelang tahun ajaran baru tepatnya pada awal bulan April pendiri mengusulkan agar Yayasan Nurul Amien di robah menjadi YA’ABIDi ( Yayasan Abdi Ilmu Dinul Islam ) dengan maksud agar Yayasan ini bisa merasa dimiliki oleh seluruh umat islam tidak memandang perbedaan wilayah, adat istiadat maupun paham-paham islam lainnya. Dan usulan itu diterima dan disetujui oleh penulis dan sebagian anggota kecil lainnya. Maka kemudian penulis dengan di dampingi oleh Ja’far Shodiq dan saudara Bisri, S.Ag menghadap kembali ke Ibu Notaris Ny. Hj. Sri Maryati. SH, untuk mengajukan perubahan Anggaran dasar Yayasan yaitu tentang nama dari Nama Yayasan Nurul Amien dirubah menjadi Yayasan Abdi Ilmu Dinul Islam ( YA’ABIDI ) sementara anggaran-anggaran dasar yayasan tidak ada perubahan dan perlu diketahui disini usaha-usaha yayasan yang sesuai dengan anggaran dasar Yayasan adalah sebagai berikut :
  • Membina mental generasi muda agar beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  • Mendirikan pendidikan formal dari tingkat Raudlatul Atfal ( RA ), Madrasah Ibtidaiyah ( MI ), Madrasah Tsanawiyah ( MTs ), Madrasah Aliyah ( MA ) dan Perguruan Tinggi Islam ( PTI ).
  • Menyelenggarakan pendidikan non formal, Kursus-kursus, Majlis Ta’lim, MDA, MDW, MDU dan lain sebagainya.
  • Menyelenggarakan kesejahteraan sosial, menyantuni fakir miskin, yatim piatu dan orang jompo.
  • Mengelola unit-unit usaha ekonomi di bidang jasa kecuali bidang hukum.

Maka resmilah pada tanggal 23 April 1996 No. 73 yayasan yang semula bernama Nurul Amien dirubah menjadi Yayasan Abdi Ilmu Dinul Islam ( YA’ABIDI ).

Demikian uraian penulis tentang sejarah singkat YA’ABIDI, penulis merasa uraian ini masih banyak kekurangan disana sini. Kepada semua pihak terutama yang mengetahui tentang sejarah YA’ABIDi Kritik dan sarannya seangat penulis harapkan demi kesempurnaan perjalanan sejarah berdirinya YA’ABIDI. Penulis hanya berharap Taufiq dan Hidayah dan serta Ridho dari Allah SWT sangat penulis harapkan.

0 komentar:

Posting Komentar